Sepeda
motor, seperti juga mobil dan pesawat tenaga lainnya, memerlukan daya
untuk bergerak, melawan hambatan udara, gesekan ban dan
hambatan-hambatan lainnya. Untuk memungkinkan sebuah sepeda motor yang
kita kendarai bergerak dan melaju di jalan raya, roda sepeda motor
tersebut harus mempunyai daya untuk bergerak dan untuk mengendarainya
diperlukan mesin.
Mesin
merupakan alat untuk membangkitkan tenaga, ia disebut sebagai penggerak
utama. Jadi mesin disini berfungsi merubah energi panas dari ruang
pembakaran ke energi mekanis dalam bentuk tenaga putar.
Tenaga
atau daya untuk menggerakkan kendaraan tersebut diperoleh dari panas
hasil pembakaran bahan bakar. Jadi panas yang timbul karena adanya
pembakaran itulah yang dipergunakan untuk menggerakkan kendaraan, dengan
kata lain tekanan gas yang terbakar akan menimbulkan gerakan putaran
pada sumbu engkol dari mesin.
Komponen utama pada mesin sepeda motor yaitu:
1.
Kepala silinder (cylinder head)
2. Blok silinder mesin (cylinder block)
3. Bak engkol mesin (crankcase)
Jadi, tiga bagian utama tersebut merupakan tulang punggung bagi kendaraan bermotor roda dua.
Pada
tahap pertama mempelajari mesin secara teori maupun praktek, terlebih
dahulu diperlukan pengetahuan tentang nama-nama, lokasi dan fungsi dari
komponen-komponennya.
1. Kepala Silinder (Cylinder Head)
.
Bagian
paling atas dari kontruksi mesin sepeda motor adalah kepala silinder.
Kepala silinder berfungsi sebagai penutup lubang silinder pada blok
silinder dan tempat dudukan busi.
Kepala
silinder bertumpu pada bagian atas blok silinder. Titik tumpunya
disekat dengan gasket (paking) untuk menjaga agar tidak terjadi
kebocoran kompresi, disamping itu agar permukaan metal kepala silinder
dan permukaan bagian atas blok silinder tidak rusak. Kepala silinder
biasanya dibuat dari bahan Aluminium campuran, supaya tahan karat juga
tahan pada suhu tinggi serta ringan. Biasanya bagian luar kontruksi
kepala silinder bersirip, ini untuk membantu melepaskan panas pada mesin
berpendingin udara.
2. Blok Silinder Mesin
Silinder
liner dan blok silinder merupakan dua bagian yang melekat satu sama
lain. Daya sebuah motor biasanya dinyatakan oleh besarnya isi silinder
suatu motor. Silinder liner terpasang erat pada blok, dan bahannya tidak
sama. Silinder liner dibuat dari bahan yang tahan terhadap gesekan dan
panas, sedangkan blok dibuat dari besi tuang yang tahan panas. Pada
mulanya, ada yang merancang menjadi satu, sekarang sudah jarang ada.
Sekarang dibuat terpisah berarti silinder liner dapat diganti bila
keausannya sudah berlebihan. Bahannya dibuat dari besi tuang kelabu.
Untuk motor-motor yang ringan seperti pada sepeda motor bahan ini
dicampur dengan alumunium. Bahan blok dipilih agar memenuhi
syarat-syarat pemakaian yaitu: Tahan terhadap suhu yang tinggi, dapat
menghantarkan panas dengan baik, dan tahan terhadap gesekan.
Blok
silinder merupakan tempat bergerak piston. Tempat piston berada tepat
di tengah blok silinder. Silinder liner piston ini dilapisi bahan khusus
agar tidak cepat aus akibat gesekan. Meskipun telah mendapat pelumasan
yang mencukupi tetapi keausan lubang silinder tetap tak dapat dihindari.
Karenanya dalam jangka waktu yang lama keausan tersebut pasti terjadi.
Keausan lubang silinder bisa saja terjadi secara tidak merata sehingga
dapat berupa keovalan atau ketirusan.
Masing-masing kerusakan tersebut harus diketahui untuk menentukan langkah perbaikannya.
Cara mengukur keausan silinder:
1. Lepaskan blok silinder
2. Lepaskan piston
3.
Ukur diameter lubang silinder dengan ”dial indikator” bagian yang
diukur bagian atas, tengah dan bawah dari lubang silinder. Pengukuran
dilakukan dua kali pada posisi menyilang.
Hitung
besarnya keovalan dan ketirusan. Bandingkan dengan ketentuan pada buku
manual servisnya. Jika besarnya keovalan dan ketirusan melebihi
batas-batas yang diijinkan lubang silinder harus diover size. Tahapan
over size adalah 0,25 mm, 0,50 mm, 0,75 mm dan 1,00 mm. Over size
pertama seharusnya 0,25 mm dengan keausan di bawah 0,25 mm dan
seterusnya. Jika silinder sudah tidak mungkin di over size maka
penyelesaiannya adalah dengan diganti pelapis silindernya.
Tabel 1. Perbedaan kontruksi kepala silinder dan blok silinder dari mesin dua langkah dan empat langkah
Nama Bagian
|
Komponen Dan Kontruksi Mesin empat langkah
x Katup
x
Poros pengungkit (cam) atau nokn As
x Ruang bakar
x Dudukan busi
x
Lubang masuk (inlet port)
x
Lubang pembuangan (exhaust port)
|
xx
|
Komponen Dan Kontruksi Mesin dua langkah
Ruang bakar Dudukan busi
|
Kepala Silinder
|
x Ruang silinder
x
Lubang saluran minyak pelumas
x
Lubang rantai penghubung
|
||
xx x x
|
Lubang silinder Lubang masuk (inlet port) Lubang pembilasan (transfer port) Lubang pembuangan (exhaust port) Baut
|
||
Blok Silinder
|
Saluran masuk
|
||
Blok silinder mesin 2 langkah Saluran gas buang Mur
|
Kontruksi
luar blok silinder dibuat seperti sirip, ini untuk melepaskan panas
akibat kerja mesin. Dengan adanya sirip-sirip tersebut, akan terjadi
pendinginan terhadap mesin karena udara bisa mengalir diantara
sirip-sirip. Sirip juga memperluas bidang pendinginan, sehingga
penyerapan panas lebih besar dan suhu motor tidak terlampau tinggi dan
sesuai dengan temperatur kerja.
Persyaratan
silinder yang baik adalah lobangnya bulat dan licin dari bawah ke atas,
setiap dinding-dindingnya tidak terdapat goresan yang biasanya timbul
dari pegas ring, pistonnya tidak longgar (tidak melebihi apa yang telah
ditentukan), tidak retak ataupun pecah-pecah.
Perbedaan
kontruksi dan komponen kepala silinder dan blok silinder mesin empat
langkah dan mesin dua langkah ditunjukkan oleh tabel satu (tabel 1)
Ket:
x
Lubang silinder adalah ruang tempat piston bergerak.
x
Lubang pengisian (inlet port) adalah saluran bahan bakar dari karburator menuju poros engkol dibawah piston.
x
Lubang pembilasan (transfer port) adalah tempat masuk bahan bakar menuju ruang silinder di atas kepala piston
x
Lubang pembuangan (exhaust port) adalah lubang atau saluran untuk membuang gas sisa atau bekas pembakaran